/

Melindungi Sang Ibu, Seorang Adik di Subulussalam Bunuh Abang Kandungnya

SUBULUSSALAM – Suasana duka tampak menyelimuti kediaman Kaswandi (35), korban yang meninggal dunia setelah berkelahi dengan adik kandungnya.

Berdasarkan informasi dihimpun Serambi saat berkunjung Jumat (9/6/2023), sejumlah pelayat silih berganti berdatangan ke rumah warga Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam ini.

Rumah korban terletak di sebelah dalam Desa Danau Teras dan berdekatan dengan kebun kelapa sawit di daerah itu.

Saat berkunjung, tampak sejumlah saudara korban seperti abang kandungnya, adik hingga sang ibunda dan kerabat lainnya.

Dalam perbincangan dengan keluarga, mereka mengakui jika korban selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan, korban sempat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh beberapa tahun lalu.

“Adik kami yang meninggal ini memang ada gangguan kejiwaan, jadi selama ini sering mengalami halusinasi hingga mau menyerang ibu kami,” terang abang kandung korban

Dikatakan, selama ini mereka selalu mengkhawatirkan keselamatan sang ibunda lantaran sasaran amukan korban adalah ibunya sendiri.

Korban selama ini tinggal serumah dengan ibunya, termasuk saudara lelakinya yang merupakan pelaku berinisial DC (34).

Saat lebaran lalu, pelaku sudah saling bermaafan dan meminta korban agar berubah. Bahkan, pelaku membelikan pakaian untuk lebaran pada sang abang.

Adapun kejadian pembunuhan karena spontanitas saat pelaku yang masih tidur mendengar keributan di bagian dapur.
.
Pelaku mendengar keributan langsung bangun dan menyaksikan nyawa ibunya terancam hingga nekat bergulat dan menghabisi nyawa sang abang.
.
Hal senada diakui ibunda korban, Sepang saat ditanyai di rumahnya. Sepang yang kini sudah memasuki usia hampir 70 an tahun mengaku sangat terpukul.

Sepang, mengaku tak tahu harus berbuat apalagi mengingat pelaku dan korban ibarat satu tangan kanan dan tangan kiri.

Baca Juga :  Balai Pengajian Muhammadiyah Dibakar di Samalanga

Dalam hal ini, Sepang pun menyatakan telah mengikhlaskan kepergian anaknya yang meninggal.

Di sisi lain, Sepang tak mau pelaku yang juga anak kandungnya harus menjalani hukuman.

Sumber : serambinews.com

Tag

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

Melindungi Sang Ibu, Seorang Adik di Subulussalam Bunuh Abang Kandungnya

SUBULUSSALAM – Suasana duka tampak menyelimuti kediaman Kaswandi (35), korban yang meninggal dunia setelah berkelahi dengan adik kandungnya.

Berdasarkan informasi dihimpun Serambi saat berkunjung Jumat (9/6/2023), sejumlah pelayat silih berganti berdatangan ke rumah warga Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam ini.

Rumah korban terletak di sebelah dalam Desa Danau Teras dan berdekatan dengan kebun kelapa sawit di daerah itu.

Saat berkunjung, tampak sejumlah saudara korban seperti abang kandungnya, adik hingga sang ibunda dan kerabat lainnya.

Dalam perbincangan dengan keluarga, mereka mengakui jika korban selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan, korban sempat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh beberapa tahun lalu.

“Adik kami yang meninggal ini memang ada gangguan kejiwaan, jadi selama ini sering mengalami halusinasi hingga mau menyerang ibu kami,” terang abang kandung korban

Dikatakan, selama ini mereka selalu mengkhawatirkan keselamatan sang ibunda lantaran sasaran amukan korban adalah ibunya sendiri.

Korban selama ini tinggal serumah dengan ibunya, termasuk saudara lelakinya yang merupakan pelaku berinisial DC (34).

Saat lebaran lalu, pelaku sudah saling bermaafan dan meminta korban agar berubah. Bahkan, pelaku membelikan pakaian untuk lebaran pada sang abang.

Adapun kejadian pembunuhan karena spontanitas saat pelaku yang masih tidur mendengar keributan di bagian dapur.
.
Pelaku mendengar keributan langsung bangun dan menyaksikan nyawa ibunya terancam hingga nekat bergulat dan menghabisi nyawa sang abang.
.
Hal senada diakui ibunda korban, Sepang saat ditanyai di rumahnya. Sepang yang kini sudah memasuki usia hampir 70 an tahun mengaku sangat terpukul.

Sepang, mengaku tak tahu harus berbuat apalagi mengingat pelaku dan korban ibarat satu tangan kanan dan tangan kiri.

Baca Juga :  PB Himabir Mengecam Tindakan Penganiayaan Warga Bireuen

Dalam hal ini, Sepang pun menyatakan telah mengikhlaskan kepergian anaknya yang meninggal.

Di sisi lain, Sepang tak mau pelaku yang juga anak kandungnya harus menjalani hukuman.

Sumber : serambinews.com

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5