Pasca Bongkar Kegiatan Perdagangan Kayu Ilegal di Kalimantan
A Thread
Abi Kusno Nachran, merupakan seorang pria kelahiran Pangkalan Bun tahun 1941. Ia berprofesi sebagai jurnalis untuk Tabloid Lintas Khatulistiwa, sebuah surat kabar lokal di Kalimantan.
Tulisan tulisan Abi Kusno sering menyentil para oligarki dan mafia mafia dibalik pembabatan serta penjualan kayu ilegal dari hutan di Kalimantan. Tidak hanya menulis, ia kerap melaporkan hasil temuannya kepada aparat untuk diusut.

Salah satu yang paling besar, Abi pernah menggagalkan 3 kapal berbendera Tiongkok yang akan mengangkut kayu kayu ilegal dari Taman Nasional Tanjung Puting. Namun hal yang terdengar membanggakan dan menguntungkan bagi Indonesia ini, justru mendatangkan petaka bagi Abi sendiri.
28 November 2001, Abi dan seorang editornya diserang oleh segerombolan orang tak dikenal yang membawa senjata tajam, umumnya berupa mandau, senjata tradisional setempat. Kelompok itu menyerang Abi di Pangkalan Bun dengan sangat brutal tanpa memberikan waktu baginya membela diri. Tanpa bisa melawan, Abi menerima banyak tusukan senjata tajam secara bertubi tubi. Abi Kusni tersungkur dengan 17 luka tusukan di sekujur tubuh, dan 4 jari tangan putus, lalu dibiarkan begitu saja. Sementara perut sang editor sobek oleh tusukan senjata tajam.
Abi Kusno dan editornya terkapar bermandikan darah mereka sendiri. Keduanya lalu dievakuasi dan mendapatkan penanganan medis dalam kondisi yang sudah sangat darurat.
Dibutuhkan 29 kantong darah dan 350 jahitan di tubuhnya untuk menghentikan pendarahan. Sementara keempat jarinya yang putus harus direlakan sebagai cacat permanen. Meskipun kondisinya sempat sudah memprihatikan, Tuhan belum menakdirkan Abi Kusno dan rekannya wafat, keduanya berhasil melalui fase kritis dan bertahan hidup.

Serangan yang jelas jelas mengincar nyawanya itu nyatanya tidak membuat Abi Kusno berhenti dari kegiatan “tepi jurang”nya. Ia mengusut siapa terduga otak dibalik penyerangannya itu.
Melalui berbagai macam penyelidikan dan dibantu beberapa pihak, Abi Kusno dengan berani menyebutkan nama Abdul Rasyid, seorang anggota DPR dari Fraksi Golkar dan Sugianto, yang saat itu merupakan suami dari artis Ussy Sulistiawaty dan kini menjabat Gubernur Kalimantan Tengah. Abi Kusno Nachran sempat maju dlm pemilihan umum 2004 dan terpilih sebagai anggota DPD Kalimantan Tengah. Namun menjadi seorang wakil rakyat tetap tidak membuatnya aman. Serangkaian teror terus ia terima, bahkan jelang ia meninggal saat baru menjabat selama 2 tahun di posisi itu.
Salah satunya ia dapatkan pada 4 Juli 2004, saat beberapa anggota DPD termasuk dirinya, mendatangi lokasi penimbunan kayu liar di Muara Bulan, Kalimantan Tengah.
Kunjungan dalam rangka mencegah penebangan liar itu “disambut” warga setempat dengan demo serta memberikan bingkisan kotak berisi kain kafan, gambar mayat, dan tulisan “Jangan Bunuh Mata Pencaharian Kami”.
20 hari setelah menerima bingkisan “ancaman” itu, pada tanggal 24 Juli 2006, Abi Kusno Nachran meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Tol Cirebon. Dalam kecelakaan tersebut, diantara ketiga orang yang berada di dalam mobil, hanya Abi Kusno yang meninggal dunia.
Sumber selengkapnya di Twitter @mwv_mystic.