/

Segudang Pertanyaan, Kisah Horror Penerbangan 522 Helios Airways, Ratusan Orang yang Terbang Tanpa Pilot

Sejak Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawat, teknologi penerbangan sudah berkembang sedemikian pesat. Sekarang pesawat menjadi salah satu mode transportasi yang banyak digunakan untuk bepergian antar pulau maupun antar negara. Kelebihan utama pesawat jika dibandingkan dengan mode transportasi lainnya adalah pesawat bisa terbang melintasi gunung, sawah, lautan, dan bentang alam apapun.

Lokasi yang normalnya tidak akan bisa dilintasi oleh mode transportasi lainnya bisa dilintasi oleh pesawat dengan mudah. Pesawat juga bisa menempuh jarak yang begitu jauh hanya dalam hitungan jam.

Lepas dari semua kelebihannya tersebut, pesawat bukanlah mode transportasi tanpa kelemahan. Jika pesawat sampai mengalami gangguan saat terbang, maka pesawat tersebut beresiko mengalami kecelakaan yang bakal menewaskan semua penumpangnya.

Tidak seperti mode transportasi lain semisal mobil atau kapal, penumpang pesawat tidak bisa melompat keluar begitu saja dari pesawat untuk menyelamatkan diri. Resiko kematian bagi penumpang pesawat hanya semakin tinggi jika kebetulan pesawat tersebut masih berada di ketinggian.

Oleh sebab itulah, setiap kali terjadi insiden kecelakaan pesawat, maka insiden tersebut bakal langsung menarik perhatian publik. Terlebih lagi jika insiden tersebut menewaskan semua penumpangnya dan diwarnai banyak keganjilan selama berlangsungnya insiden.

Hal itulah yang menimpa pesawat penumpang Helions Airlines dengan nomor penerbangan 522. Pesawat tersebut dijadwalkan akan terbang dari Larnaca (Siprus) menuju Praha (Republik Ceko) pada bulan Agustus 2005.

Sesudah lepas landas dari Larnaca, tersebut rencananya juga akan transit terlebih dahulu di Athena (Yunani) sebelum kemudian melanjutkan penerbangannya ke Praha.Pemeriksaan yang Malah Membawa Masalah

Tanggal 14 Agustus, pesawat yang bersangkutan tiba di Larnaca pada pukul setengah 2 dini hari waktu setempat. Setibanya di sana, pesawat tersebut kemudian menjalani pemeriksaan dan pengisian bahan bakar supaya bisa digunakan untuk mengangkut penumpang menuju Praha sesuai jadwal.

Saat baru tiba di Larnaca dari London (Inggris), para awak pesawat dalam jadwal penerbangan tersebut mengeluh kalau pintu pesawatnya ada yang membeku. Mereka juga mengeluh kalau saat penerbangan berlangsung, mereka mendengar suara aneh dari pintu belakang pesawat.

Tim teknisi pesawat kemudian melakukan pengecekan untuk menemukan ada tidaknya kebocoran pada pesawat. Saat pengecekan dilakukan, mereka mengubah pengaturan sistem tekanan udara pesawat dari “Auto” (Otomatis) ke “Manual”. Tujuannya supaya mereka bisa melakukan pengecekan tekanan udara tanpa harus menyalakan mesin pesawat.

Saat pemeriksaan sudah selesai, pesawat yang bersangkutan dinyatakan sudah layak untuk kembali terbang. Namun teknisi pesawat tersebu lupa untuk mengubah kembali sistem pengaturan tekanan udara pesawat ke “Auto”.

Pukul 9 pagi pada tanggal yang sama, pesawat tadi akhirnya melakukan penerbangannya menuju Athena dan kemudian Praha. Saat pesawat terbang meninggalkan Larnaca, pesawat yang bersangkutan mengangkut 121 orang. Mereka terdiri dari 115 orang penumpang dan 6 awak pesawat.

Beberapa menit berlalu, pesawat tersebut kemudian terbang memasuki wilayah Yunani. Di sinilah, keanehan mulai terjadi. Pilot pesawat tersebut sama sekali tidak memberikan jawaban saat petugas komunikasi di bandara Athena mencoba menghubungi sang pilot melalui radio.

Pesawat yang bersangkutan dijadwalkan tiba di bandara Athena pada pukul 10.45 waktu setempat. Namun bukannya terbang menuju bandara Athena, pesawat tersebut malah terbang berputar-putar tanpa tujuan di dekat kota Athena.

Pesawat Penumpang Dihadang Pesawat Tempur

Sadar kalau ada yang tidak beres, sepasang pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara Yunani kemudian dikirim ke lokasi pesawat pada pukul 11 waktu setempat. Saat kedua pesawat tersebut sudah berada dekat dengan pesawat Helios, pilot pesawat tempur mencoba menghubungi pilot memakai radio.

Karena tidak menerima pesan balasan, sang pilot pesawat tempur kemudian menerbangkan pesawatnya tepat di samping pesawat Helios. Ia ingin melihat apakah ada sesuatu yang aneh yang terjadi dalam pesawat.

Saat pilot tersebut melihat ke bagian dalam pesawat Helios, pilot tersebut merasa begitu kaget. Pasalnya topeng oksigen nampak menggantung di atas kursi masing-masing penumpang, namun tidak ada penumpang yang memakai maskernya. Para penumpang justru terlihat tidak bergerak sama sekali di kursinya masing-masing.

Pilot pesawat tempur kemudian mengalihkan pandanganya ke kokpit atau ruang kendali pesawat. Di sana, ia melihat kalau pilot sudah tidak ada di kursinya, sementara sang kopilot nampak duduk dalam kondisi pingsan di kursinya.

Jika itu masih belum cukup aneh, sang pilot pesawat tempur kemudian melihat kalau ada seorang pria yang memasuki ruang kendali sambil memakai masker oksigen. Orang tersebut nampak melambaikan tangannya ke arah pilot pesawat tempur sebelum kemudian masuk ke dalam ruang kemudi.Tidak lama sesudah itu, seorang wanita juga ikut memasuki ruang kemudi. Saat itulah, mendadak terjadi kebakaran pada mesin di sayap kiri pesawat. Pesawat itupun kemudian oleng ke arah kiri dan kemudian terbang menukik hingga akhirnya menabrak bukit di Grammatiko.

Tidak ada korban jiwa di darat akibat peristiwa ini karena lokasi jatuhnya pesawat berada jauh dari kawasan padat penduduk. Namun semua orang yang ada di dalam pesawat harus tewas. Peristiwa ini sekaligus menjadi insiden kecelakaan pesawat dengan jumlah korban tewas tertinggi di Yunani.

Pesawat Helios Jadi Korban Pembajakan?

Timbulnya peristiwa ini lantas memunculkan segudang pertanyaan. Mungkinkah pesawat tersebut menjadi korban pembajakan karena yang terlihat mengemudikan pesawat bukan pilot? Tapi kalau itu memang pembajakan, kenapa pesawatnya malah jatuh di lokasi yang tidak ada penghuninya? Kemudian siapakah pasangan pria dan wanita yang ada di ruang kemudin tersebut?

Rentetan pertanyaan tersebut baru terjawab setelah tim investigator melakukan penyelidikan pada kotak hitam yang memuat rekaman di ruang kemudi pesawat Helios. Berdasarkan analisa pada rekaman, pesawat Helios diyakini mengalami masalah kekurangan oksigen pada bagian dalam pesawat karena sistem pengaturan tekanannya belum diubah kembali menjadi “Auto”.

Karena seisi pesawat kekurangan oksigen, para penumpang dan awak pesawat pun beramai-ramai kehilangan kesadaran. Namun pesawat belum sampai jatuh karena sebelum pingsan, pilot sempat menyalakan mode autopilot.

Lantas, kenapa ada pria dan wanita yang tidak ikut pingsan saat penumpang yang lain pingsan? Pria tersebut belakangan diketahui bernama Andreas Prodomou, sementara yang wanita diketahui bernama Haris Charalambous dan pada waktu itu berstatus sebagai pacar Andreas.

Andreas diketahui memiliki pemahaman di dunia penerbangan karena memegang lisensi pilot Inggris, namun ia tidak memiliki pengalaman menerbangkan pesawat tipe Boeing. Saat pilot pesawat Helios dan penumpangnya beramai-ramai pingsan, Andreas dan pacarnya dengan sigap langsung mengenakan topeng oksigen.

Mereka kemudian pergi menuju ruang kemudi dengan maksud menyelamatkan pesawat dan para penumpangnya. Namun karena Andreas tidak memahami instrumen pesawat Boeing, ia tidak tahu bagaimana cara mendaratkan pesawat dengan aman.

Untuk mengurangi korban jiwa yang lebih besar, Andreas kemudian mengubah jalur penerbangan pesawat supaya menjauhi kawasan padat penduduk. Saat bahan bakar di bagian mesin kiri pesawat sudah habis, mesin pesawat mengalami kebakaran dan tidak bisa lagi terbang lebih jauh. Pesawat itupun jatuh bersama dengan semua penumpangnya.

Bagi maskapai Helios Airways, peristiwa ini juga menjadi ajal bagi kelangsungan mereka. Pasalnya hanya setahun sesudah insiden ini, pemerintah Siprus membekukan perusahaan Helios Airways dan menyita semua asetnya.

Sekarang, insiden pesawat Helios kerap dijuluki sebagai insiden pesawat hantu (ghost plane). Pasalnya sebelum pesawat tersebut jatuh, pesawat yang bersangkutan sempat terbang tanpa dikemudikan oleh pilot yang seharusnya hingga berjam-jam lamanya. Seolah-olah pesawat tersebut sedang dibajak dan dikemudikan oleh hantu tanpa wujud.

Sumber: https://mysteriousuniverse.org/2022/02/the-mysterious-case-of-the-helios-airways-ghost-plane/#

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

Segudang Pertanyaan, Kisah Horror Penerbangan 522 Helios Airways, Ratusan Orang yang Terbang Tanpa Pilot

Sejak Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawat, teknologi penerbangan sudah berkembang sedemikian pesat. Sekarang pesawat menjadi salah satu mode transportasi yang banyak digunakan untuk bepergian antar pulau maupun antar negara. Kelebihan utama pesawat jika dibandingkan dengan mode transportasi lainnya adalah pesawat bisa terbang melintasi gunung, sawah, lautan, dan bentang alam apapun.

Lokasi yang normalnya tidak akan bisa dilintasi oleh mode transportasi lainnya bisa dilintasi oleh pesawat dengan mudah. Pesawat juga bisa menempuh jarak yang begitu jauh hanya dalam hitungan jam.

Lepas dari semua kelebihannya tersebut, pesawat bukanlah mode transportasi tanpa kelemahan. Jika pesawat sampai mengalami gangguan saat terbang, maka pesawat tersebut beresiko mengalami kecelakaan yang bakal menewaskan semua penumpangnya.

Tidak seperti mode transportasi lain semisal mobil atau kapal, penumpang pesawat tidak bisa melompat keluar begitu saja dari pesawat untuk menyelamatkan diri. Resiko kematian bagi penumpang pesawat hanya semakin tinggi jika kebetulan pesawat tersebut masih berada di ketinggian.

Oleh sebab itulah, setiap kali terjadi insiden kecelakaan pesawat, maka insiden tersebut bakal langsung menarik perhatian publik. Terlebih lagi jika insiden tersebut menewaskan semua penumpangnya dan diwarnai banyak keganjilan selama berlangsungnya insiden.

Hal itulah yang menimpa pesawat penumpang Helions Airlines dengan nomor penerbangan 522. Pesawat tersebut dijadwalkan akan terbang dari Larnaca (Siprus) menuju Praha (Republik Ceko) pada bulan Agustus 2005.

Sesudah lepas landas dari Larnaca, tersebut rencananya juga akan transit terlebih dahulu di Athena (Yunani) sebelum kemudian melanjutkan penerbangannya ke Praha.Pemeriksaan yang Malah Membawa Masalah

Tanggal 14 Agustus, pesawat yang bersangkutan tiba di Larnaca pada pukul setengah 2 dini hari waktu setempat. Setibanya di sana, pesawat tersebut kemudian menjalani pemeriksaan dan pengisian bahan bakar supaya bisa digunakan untuk mengangkut penumpang menuju Praha sesuai jadwal.

Saat baru tiba di Larnaca dari London (Inggris), para awak pesawat dalam jadwal penerbangan tersebut mengeluh kalau pintu pesawatnya ada yang membeku. Mereka juga mengeluh kalau saat penerbangan berlangsung, mereka mendengar suara aneh dari pintu belakang pesawat.

Tim teknisi pesawat kemudian melakukan pengecekan untuk menemukan ada tidaknya kebocoran pada pesawat. Saat pengecekan dilakukan, mereka mengubah pengaturan sistem tekanan udara pesawat dari “Auto” (Otomatis) ke “Manual”. Tujuannya supaya mereka bisa melakukan pengecekan tekanan udara tanpa harus menyalakan mesin pesawat.

Saat pemeriksaan sudah selesai, pesawat yang bersangkutan dinyatakan sudah layak untuk kembali terbang. Namun teknisi pesawat tersebu lupa untuk mengubah kembali sistem pengaturan tekanan udara pesawat ke “Auto”.

Pukul 9 pagi pada tanggal yang sama, pesawat tadi akhirnya melakukan penerbangannya menuju Athena dan kemudian Praha. Saat pesawat terbang meninggalkan Larnaca, pesawat yang bersangkutan mengangkut 121 orang. Mereka terdiri dari 115 orang penumpang dan 6 awak pesawat.

Beberapa menit berlalu, pesawat tersebut kemudian terbang memasuki wilayah Yunani. Di sinilah, keanehan mulai terjadi. Pilot pesawat tersebut sama sekali tidak memberikan jawaban saat petugas komunikasi di bandara Athena mencoba menghubungi sang pilot melalui radio.

Pesawat yang bersangkutan dijadwalkan tiba di bandara Athena pada pukul 10.45 waktu setempat. Namun bukannya terbang menuju bandara Athena, pesawat tersebut malah terbang berputar-putar tanpa tujuan di dekat kota Athena.

Pesawat Penumpang Dihadang Pesawat Tempur

Sadar kalau ada yang tidak beres, sepasang pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara Yunani kemudian dikirim ke lokasi pesawat pada pukul 11 waktu setempat. Saat kedua pesawat tersebut sudah berada dekat dengan pesawat Helios, pilot pesawat tempur mencoba menghubungi pilot memakai radio.

Karena tidak menerima pesan balasan, sang pilot pesawat tempur kemudian menerbangkan pesawatnya tepat di samping pesawat Helios. Ia ingin melihat apakah ada sesuatu yang aneh yang terjadi dalam pesawat.

Saat pilot tersebut melihat ke bagian dalam pesawat Helios, pilot tersebut merasa begitu kaget. Pasalnya topeng oksigen nampak menggantung di atas kursi masing-masing penumpang, namun tidak ada penumpang yang memakai maskernya. Para penumpang justru terlihat tidak bergerak sama sekali di kursinya masing-masing.

Pilot pesawat tempur kemudian mengalihkan pandanganya ke kokpit atau ruang kendali pesawat. Di sana, ia melihat kalau pilot sudah tidak ada di kursinya, sementara sang kopilot nampak duduk dalam kondisi pingsan di kursinya.

Jika itu masih belum cukup aneh, sang pilot pesawat tempur kemudian melihat kalau ada seorang pria yang memasuki ruang kendali sambil memakai masker oksigen. Orang tersebut nampak melambaikan tangannya ke arah pilot pesawat tempur sebelum kemudian masuk ke dalam ruang kemudi.Tidak lama sesudah itu, seorang wanita juga ikut memasuki ruang kemudi. Saat itulah, mendadak terjadi kebakaran pada mesin di sayap kiri pesawat. Pesawat itupun kemudian oleng ke arah kiri dan kemudian terbang menukik hingga akhirnya menabrak bukit di Grammatiko.

Tidak ada korban jiwa di darat akibat peristiwa ini karena lokasi jatuhnya pesawat berada jauh dari kawasan padat penduduk. Namun semua orang yang ada di dalam pesawat harus tewas. Peristiwa ini sekaligus menjadi insiden kecelakaan pesawat dengan jumlah korban tewas tertinggi di Yunani.

Pesawat Helios Jadi Korban Pembajakan?

Timbulnya peristiwa ini lantas memunculkan segudang pertanyaan. Mungkinkah pesawat tersebut menjadi korban pembajakan karena yang terlihat mengemudikan pesawat bukan pilot? Tapi kalau itu memang pembajakan, kenapa pesawatnya malah jatuh di lokasi yang tidak ada penghuninya? Kemudian siapakah pasangan pria dan wanita yang ada di ruang kemudin tersebut?

Rentetan pertanyaan tersebut baru terjawab setelah tim investigator melakukan penyelidikan pada kotak hitam yang memuat rekaman di ruang kemudi pesawat Helios. Berdasarkan analisa pada rekaman, pesawat Helios diyakini mengalami masalah kekurangan oksigen pada bagian dalam pesawat karena sistem pengaturan tekanannya belum diubah kembali menjadi “Auto”.

Karena seisi pesawat kekurangan oksigen, para penumpang dan awak pesawat pun beramai-ramai kehilangan kesadaran. Namun pesawat belum sampai jatuh karena sebelum pingsan, pilot sempat menyalakan mode autopilot.

Lantas, kenapa ada pria dan wanita yang tidak ikut pingsan saat penumpang yang lain pingsan? Pria tersebut belakangan diketahui bernama Andreas Prodomou, sementara yang wanita diketahui bernama Haris Charalambous dan pada waktu itu berstatus sebagai pacar Andreas.

Andreas diketahui memiliki pemahaman di dunia penerbangan karena memegang lisensi pilot Inggris, namun ia tidak memiliki pengalaman menerbangkan pesawat tipe Boeing. Saat pilot pesawat Helios dan penumpangnya beramai-ramai pingsan, Andreas dan pacarnya dengan sigap langsung mengenakan topeng oksigen.

Mereka kemudian pergi menuju ruang kemudi dengan maksud menyelamatkan pesawat dan para penumpangnya. Namun karena Andreas tidak memahami instrumen pesawat Boeing, ia tidak tahu bagaimana cara mendaratkan pesawat dengan aman.

Untuk mengurangi korban jiwa yang lebih besar, Andreas kemudian mengubah jalur penerbangan pesawat supaya menjauhi kawasan padat penduduk. Saat bahan bakar di bagian mesin kiri pesawat sudah habis, mesin pesawat mengalami kebakaran dan tidak bisa lagi terbang lebih jauh. Pesawat itupun jatuh bersama dengan semua penumpangnya.

Bagi maskapai Helios Airways, peristiwa ini juga menjadi ajal bagi kelangsungan mereka. Pasalnya hanya setahun sesudah insiden ini, pemerintah Siprus membekukan perusahaan Helios Airways dan menyita semua asetnya.

Sekarang, insiden pesawat Helios kerap dijuluki sebagai insiden pesawat hantu (ghost plane). Pasalnya sebelum pesawat tersebut jatuh, pesawat yang bersangkutan sempat terbang tanpa dikemudikan oleh pilot yang seharusnya hingga berjam-jam lamanya. Seolah-olah pesawat tersebut sedang dibajak dan dikemudikan oleh hantu tanpa wujud.

Sumber: https://mysteriousuniverse.org/2022/02/the-mysterious-case-of-the-helios-airways-ghost-plane/#

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5