Kontras.net | Buku monemental berjudul “Zawiyah Cot Kala : Sejarah Pendidikan Islam Yang Hilang Di Nusantara” dibedah oleh pimpinan, para Dosen, dan Mahasiswa (Mahasantri) Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Ar Raudlatul Hasanah, Medan.
Acara Bedah Buku Zawiyah Cot Kala : Sejarah Pendidikan Islam yang Hilang di Nusantara di selenggakan di pondok pasantren Ar Raudlatul Hasanah, Medan Sumatera Utara, Medan (5/12).
Penulis Buku Zawiyah Cot Kala, Assoc. Prof. Dr. Amiruddin Yahya Azzawiy, MA yang kerap disapa Doktor Emi mengatakan bahwa Zawiyah Cot Kala adalah universitas Islam pertama di Nusantara didirikan pada tahun 899 M di Pereulak. Setelah abad ke 16 ingatan publik Aceh dan Nusantara tidak lagi membicarakan Perguruan Tinggi Zawiyah Cot Kala. Kemudian, pada abad ke 20 M, Zawiyah Cot Kala dibicarakan kembali dalam Seminar Masuknya Islam di Nusantara.
Kontribusi Zawiyah Cot Kala begitu besar membangun peradaban Nusantara, terutama sekali melahirkan generasi emas, pemimpin dan ulama besar, seperti Meurah Johan (Raja Aceh Pertama), Malik As Salih (Sultan Samudra Pasai), Syaykh Abdullah Kanaan (berdarah Palestina), Sunan Bonang, Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati.
Dokter Emi, yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Langsa menjelaskan, sanad ilmu Dayah di Aceh berasal dari Zawiyah Cot Kala abad ke 9 M. Istilah Dayah diambil dari istilah Zawiyah.
Bedah buku ini diadakan bersamamaan dengan kegiatan silaturahmi antara STIT Ar Raudlatul Hasanah dengan FTIK IAIN Langsa. Dan dihadiri oleh rombongan dari FTIK, Dr. Muhaini, Dr.Mazlan, M.Si, Dr. Junaidi, M.Pd. Dr. Muslem, MSI, Riza Fahmi, SE, Mahlil, M.Si, Muhajir, SE.
0