slot gacor hari inislot deposit pulsaslot gacor terpercayaslot gacor terbaikslot pulsaslot deposit pulsaslotagen togel onlineslot gacor terbarusitus slot gacoragen slot gacorslot gacor hari inislot gacorslotslotslot danaslot gacorslotslot
PPWI Lhokseumawe Gelar Kajian Ramadhan Bertajuk "Ghibah vs Keterbukaan Informasi" | Kontras.net

/

PPWI Lhokseumawe Gelar Kajian Ramadhan Bertajuk “Ghibah vs Keterbukaan Informasi”

Kontras.net, Lhokseumawe | Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kota Lhokseumawe gelar kajian Ramadhan sambil buka puasa bersama, Rabu (27/4/2022).

Acara yang berlangsung dilantai dua D’Royal Coffe Space Reborn itu diikut oleh seluruh anggota PPWI Kota Lhokseumawe dengan mengusung tema karya jurnalistik “Ghibah Vs Keterbukaan Informasi”.

Dalam acara  hadir sebagai narasumber wartawan senior Ayi Jufridar yang juga merupakan Ahli Pers Aceh saat ini. Semua peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber tentang  berbau’ ghibah jika ditinjau dari sisi hukum dan kode etik didunia jurnalistik.

Ketua PPWI Kota Lhokseumawe, Desriadi Hidayat mengatakan Kegiatan kajian Ramadhan dengan judul karya jurnalistik: ghibah vs keterbukaan informasi ini bagian dari modul sekolah jurnalisme warga PPWI Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan wawasan para pewarta.

Materi yang disampaikan yakni berita ‘berbau’ ghibah jika ditinjau dari sisi hukum dan kode etik. Regulasi yang berkenaan dengan dunia jurnalistik diantaranya UU nomor 40/99 ttg pers yang menjamin kemerdekaan pers, UU 14/2008 ttg Keterbukaan Informasi publik, UU 19/2016 tentang ITE dan Kode Etik jurnalistik yang dirumuskan oleh sedikitnya 26 organisasi pers di tanah air pasca reformasi.

“Tadi juga dibahas bagaimana empat regulasi ini kontradiktif dan multi tafsir. Seperti contoh program infotainment yang mendapat beragam tafsir oleh para ahli hingga organisasi pers di Indonesia, apakah program tersebut merupakan produk jurnalistik. Materi ini saya rasa sangat baik untuk perbaikan dunia pers itu sendiri dan bagaimana hasil karya jurnalistik itu sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi kebutuhan informasi publik” ujarnya.

Kegiatan sekolah jurnalisme warga ini, sebut Hidayat, akan terus berlanjut hingga para pewarta dibawah naungan organisasi dianggap cakap dalam melahirkan karya jurnalistik.

Baca Juga :  Pj Bupati Aceh Utara: KUPA/PPAS-P yang Berhubungan Dengan Masyarakat menjadi Prioritas Utama

Tag

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

PPWI Lhokseumawe Gelar Kajian Ramadhan Bertajuk “Ghibah vs Keterbukaan Informasi”

Kontras.net, Lhokseumawe | Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Kota Lhokseumawe gelar kajian Ramadhan sambil buka puasa bersama, Rabu (27/4/2022).

Acara yang berlangsung dilantai dua D’Royal Coffe Space Reborn itu diikut oleh seluruh anggota PPWI Kota Lhokseumawe dengan mengusung tema karya jurnalistik “Ghibah Vs Keterbukaan Informasi”.

Dalam acara  hadir sebagai narasumber wartawan senior Ayi Jufridar yang juga merupakan Ahli Pers Aceh saat ini. Semua peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber tentang  berbau’ ghibah jika ditinjau dari sisi hukum dan kode etik didunia jurnalistik.

Ketua PPWI Kota Lhokseumawe, Desriadi Hidayat mengatakan Kegiatan kajian Ramadhan dengan judul karya jurnalistik: ghibah vs keterbukaan informasi ini bagian dari modul sekolah jurnalisme warga PPWI Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan wawasan para pewarta.

Materi yang disampaikan yakni berita ‘berbau’ ghibah jika ditinjau dari sisi hukum dan kode etik. Regulasi yang berkenaan dengan dunia jurnalistik diantaranya UU nomor 40/99 ttg pers yang menjamin kemerdekaan pers, UU 14/2008 ttg Keterbukaan Informasi publik, UU 19/2016 tentang ITE dan Kode Etik jurnalistik yang dirumuskan oleh sedikitnya 26 organisasi pers di tanah air pasca reformasi.

“Tadi juga dibahas bagaimana empat regulasi ini kontradiktif dan multi tafsir. Seperti contoh program infotainment yang mendapat beragam tafsir oleh para ahli hingga organisasi pers di Indonesia, apakah program tersebut merupakan produk jurnalistik. Materi ini saya rasa sangat baik untuk perbaikan dunia pers itu sendiri dan bagaimana hasil karya jurnalistik itu sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi kebutuhan informasi publik” ujarnya.

Kegiatan sekolah jurnalisme warga ini, sebut Hidayat, akan terus berlanjut hingga para pewarta dibawah naungan organisasi dianggap cakap dalam melahirkan karya jurnalistik.

Baca Juga :  Dakwah Road To Cafe Ohayo Coffee, Ust.H.Abdul Halim, Memulai Kebaikan Dari Hal Terkecil

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5
SLOT GACOR SLOT GACOR SLOT GACOR SLOT GACOR