Oleh; Nadya Maqfirah, Sophia Annisa’, dan Muhammad Afrizal.
(Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Lhokseumawe)
Abu Lahab atau yang memiliki nama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthallib adalah salah seorang dari empat orang paman Rasulullah Saw. Ia dikenal karena kisah kematiannya yang sangat tragis. Abu Lahab adalah seorang pembesar Makkah yang memiliki wajah rupawan, harta yang berlimpah, dan kedudukan yang dihormati. Walaupun demikian, Abu Lahab yang memiliki kekayaan dan kedudukan itu tidak sama sekali dipergunakan untuk membantu Rasulullah, tetapi ia bahkan menjadi “garda terdepan” dalam menentang dan mencelakai Rasulullah Saw.
Meski pada awalnya Abu Lahab begitu gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad, Namun rasa kecintaan itu berubah menjadi kebencian bermula ketika Nabi Muhammad mendapat wahyu dan mulai berdakwah untuk mengajak orang-orang kafir meninggalkan menyembah berhala. Namun yang terjadi dakwah Nabi Muhammad mendapat banyak penentangan dari berbagai pihak, termasuk yang paling keras datang dari pihak Abu Lahab. Nama Abu Lahab yang berarti “pak menyala” disematkan kepadanya karena ketika ia marah, wajahnya akan memerah menyala seperti api.
Salah satu penentangan Abu Lahab kepada dakwah Nabi Muhammad yaitu pada saat mendaki gunung Shafa di Mekkah, Nabi bersabda:”wahai Bani Luay, Bani Fihr, Bani Abdul Muthallib apakah kalian akan mempercayaiku jika aku mengatakan dibalik gunung itu ada musuh yang akan menyerang di pagi dan sore? Mereka lalu menjawab “kami mempercayaimu karena engkau adalah Al-Amin dan As-Shiddiq dan kami tidak pernah melihatmu berbohong.
Lalu Rasulullah menjelaskan kepada mereka tentang ancaman pada hari kiamat akan mereka dapatkan jika mereka mengabaikan agama Allah. Mendengar itu Abu Lahab berseru:”binasalah kamu sepanjang hari! Apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami? Maka turunlah surah al-Lahab.
تَبَّتۡ يَدَآ أَبِي لَهَبٖ وَتَبَّ مَآ أَغۡنَىٰ عَنۡهُ مَالُهُۥ وَمَا كَسَبَ سَيَصۡلَىٰ نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ وَٱمۡرَأَتُهُۥ حَمَّالَةَ ٱلۡحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبۡلٞ مِّن مَّسَدِۢ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.
Abu Lahab yang dibinasakan Allah karena menghina dan mencelakai dengan cara diberikan penyakit pada akhir hayatnya, ia menderita bisul-bisul disekujur tubuhnya, tiga hari mayatnya terlantar tidak ada seorang pun yang mau mendekatinya. Lalu karena malu, keluarganya menggali lubang dan kemudian mendorong tubuh Abu Lahab dengan kayu panjang kedalam lubang itu.
Kisah serupa juga terjadi pada Ariel Sharon mantan Perdana Mentri Israel yang mati secara tragis dan sangat memilukan pada beberapa tahun silam. Dia dijuluki sebagai tukang jagal rakyat Palestina karena menjajah dan membumihanguskan tanah palestina. Masa kepemimpinan Sharon dinyatakan sukses dikarenakan militer israel berhasil mengalahkan militer negara Arab yang menewaskan puluhan ribu tentara dan rakyat sipil , sehingga dia juga kerap dikenal sebagai “Buldozer” bagaikan mesin penghancur.
Sharon salah satu tokoh israel yang paling ikonik dan kontroversial sebagai jenderal Israel yang paling berkuasa, terkaya, dan mengenaskan layaknya pensiunan tentara di dunia yang bermodalkan portofolio keberhasilan militer, sebagai bentuk pengamanan negara dan ia sukses melenggang ke tempuk kepemimpinan. Namun sangat disayangkan bagaikan apa yang dituai itu yang didapatkan. Kejayaannya sirna begitu saja usai dirinya terkena stroke selama delapan tahun , matanya terus terbuka tanpa tertutup, dan tubuhnya mulai membusuk hingga akhir hayat hidupnya.
koherensi Ariel Sharon dengan Surah Al Lahab ayat 1
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ١
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia.”
adalah jatuhnya dia dalam kebinasaan yang tragis dan diluar nalar karena berbuat hal yang sangat dilarang dalam norma kehidupan dunia yaitu menjajah, mencuri, dan membumihanguskan tanah Palestina.
Begitu pula Abu Lahab yang membantah perintah Allah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, memiliki akhir hayat yang sangat tragis karena usahanya yang selalu memfitnah, menghalangi, dan melukai Rasulullah SAW selama menyampaikan risalah.
Keterkaitan yang teranalisis antara kisah Ariel Sharon dan Al Lahab ayat 2
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ٢
“Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.”
bahwa Arie Sharon adalah Perdana Menteri Israel yang kaya dengan harta yang amat banyak dan melimpah, pasukan elit yang ditempah tetapi pada akhirnya sirna karena penyakit yang diderita dan usahanya menghancurkan masa depan Palestina.
Abu Lahab juga seorang tokoh terpandang di Mekkah dengan wajahnya yang rupawan, harta yang selalu bertambahan dan figur yang memiliki keberanian serta kecerdasan tetapi lenyap karena pembangkangan dan fitnah yang ia lakukan terhadap kebenaran.
Ayat ke 3 Al Lahab
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ٣
“Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka),”
juga memiliki kesinambungan dengan akhir kehidupan Ariel Sharon yaitu penyakit yang terus menyiksanya selama 8 tahun, koma, hingga membusuk dan mati karena seluruh usaha dan perbuatan terlarang dalam norma kemanusiaan dengan menjajah tanah yang telah merdeka yaitu Palestina. Kelak dia juga akan merasakan kepedihan dan kesengsaraan di kehidupan selanjutnya sebagaimana yang dia lakukan kepada penduduk Palestina.
Abu Lahab telah dijamin neraka yang mempunyai gejolak gejolak api karena seluruh usaha menyakiti dan melukai yang ia lakukan kepada Rasulullah SAW selama hidupnya pada masa dakwah Rasulullah SAW.
Maka dengan demikian Ariel Sharon bukan hanya sosok yang bisa didefinisikan sebagai buldozer dan tukang jagal, tetapi “the second Abu Lahab” adalah panggilan dan gelar yang sangat cocok melekat pada dirinya.
Alqur’an yang Allah firmankan dan Rasulullah sampaikan mempunyai isi dan pelajaran yang sangat berlimpah bagi orang-orang yang ingin mempelajari dan mempunyai pikiran sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Qamarb ayat 17 yang artinya “dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” semoga analisis koherensi kehidupan Ariel Sharon dan surah Al Lahab menjadikan kita insan yang sadar dengan sikap dan tidak menentang dengan pelajaran yang ada didalam Alqur’an.