KONTRAS.NET | Gerakan Bela Buruh (GEBBAR) Nagan Raya mengimbau masyarakat, partai politik dan timses untuk terus mengawal suara ketika masuk tahap rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan-kecamatan di Nagan Raya.
Sebab pada tahap rekapitulasi suara ditingkat kecamatan, potensi kecurangan disinyalir sangat mungkin dilakukan dan sangat besar.
Ketua GEBBAR Nagan Raya, Fajar menjelaskan bahwa potensi kecurangan ditingkat kecamatan tersebut sering disampaikan sejumlah ahli seperti mantan Komisioner KPU I Gusti Putu Artha dalam perbincangan dengan pro 3 RRI (kamis/15/02/2024).
I Gusti Putu Artha misalnya menjelaskan “Proses di kecamatan, potensi otak-atik perolehan suara biasanya dilakukan partai dan caleg, agar caleg tertentu bisa melenggang ke parlemen. Karena punya akses itu, caleg bersangkutan bisa bermain dengan petugas PPK mengotak ngatik suara agar dirinya mudah melenggang ke parlemen,” kata mantan Komisioner KPU I Gusti Putu Artha.
Oleh karena itu, menurut Fajar perlu kiranya seluruh elemen dan kolaborasi caleg lintas partai diperlukan dalam mengawasi proses penghitungan di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Fajar juga meminta panitia pelaksana pemilu ditingkat kecamatan di seluruh Nagan Raya untuk terus menjaga integritas dan tetap lurus pada tahap rekapitulasi. Sebab menurut Fajar, kandidat peserta pemilu sudah menghabiskan banyak energi dan finansial bahkan ada yang stres. Kalau sempat dicurangi atau dipermainkan, kita takutkan akan ada tindakan diluar perkiraan.
Fajar juga menyerukan agar para timses dan caleg untuk mengawal rekapitulasi suara ditingkat kecamatan dan jangan lengah terhadap kecurangan. Dirinya bersama beberapa lembaga lain akan ikut serta dalam membantu mengadvokasi bila mana ada indikasi kecurangan pemilu yang dilakukan di Nagan Raya.