/

PJ Walikota Buka Musda MAA ke- 5 Kota Lhokseumawe

Lhokseumawe, Kontras.net | Pj Walikota Lhokseumawe Dr.Drs. Imran,M.Si,MA.Cd membuka kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) Majelis Adat Aceh (MAA) Ke-V Tahun 2022 Kota Lhokseumawe, Rabu (23/11) di Hotel Lhokseumawe.

Kegiatan Musda dengan mengusung tema “Kita Tingkatkan Pemahaman Tentang Adat Istiadat Aceh Di Masyarakat Kota Lhokseumawe, acara tersebut juga langsung di hadiri Ketua MAA Propinsi Aceh, Tgk Yusdedi.

Dalam sambutannya Pj Walikota memberi apresiasi dan selamat serta semangat kepada pengurus MAA untuk menjadi penguat adat istiadat yang belakangan ini telah pudar, agar nanti lebih aktif lagi dalam membangun Adat-Istiadat.

“Kami mengucapkan selamat bekerja kepada pengurus MAA Kota Lhokseumawe yang akan terpilih periode 2023-2027 nantinya, semoga mampu menjadi salah satu bagian dari pembangunan kota lhokseumawe ke depan dari segi dalam membangun Adat-Istiadat.” ungkap Pj Walikota.

Imran mengatakan bahwa ini adalah salah satu upaya menjaga dan merawat adat dan budaya aceh yang menjadi identitas masyarakat kota ini.
Bagi Imran, dirinya percaya, dengan adanya soliditas dan sinergitas, ke depan kita dapat membendung berbagai pengaruh yang bertentangan dengan adat budaya kita.

“Untuk itu, mari kita terus menguatkan dan melestarikan nilai-nilai adat yang berlandaskan syari’at Islam. Modernisasi sebagaimana dewasa ini kita telah ketahui, era globalisasi mengakibatkan terkikisnya nilai budaya dan adat yang telah lama terpatri dalam kehidupan masyarakat” lanjut Pj Walikota.

Sementara Ketua MAA Aceh, Tgk Yusdedi yakin sekali bahwa adat Aceh diilhami dan sejalan dengan syariat Islam, sebagaimana pepatah yang sangat populer menyebutkan, “Hukom ngen adat hanjeut cree, lagee zat ngen sifeut”.

“Ajaran Islam menjiwai dan memberikan spirit yang tinggi bagi pelaksanaan adat Aceh. Tidak boleh ada usaha untuk membenturkan adat dengan ajaran Islam dan tidak boleh terjadi pelaksanaan adat yang bertentangan dengan Islam” ungkapnya.
Adat istiadat bagaikan ruh dalam suatu bangsa.

“Berbicara tentang adat berarti kita berbicara tentang ruh, semangat dan masa depan Aceh. Dengan demikian yakinlah kita bahwa adat Aceh sangat penting dan sangat strategis untuk kita hayati, kita pedomani dan kita laksanakan dengan sepenuh hati” lanjut Tgk Yusdedi.

Dengan adanya kepengurusan dan keberadaan Majelis Adat Aceh ini diharapkan mampu dan dapat memberikan peran aktif dalam melestarikan berbagai kebudayaan dan adat-istiadat dalam kehidupan sosial bagi masyarakat kota Lhokseumawe serta terus berkesinambungan dan menjaga kearifan lokal yang mulai luntur dengan pengaruh modernisasi dan terkikis oleh perkembangan zaman.

Sekretaris MAA Marzuki, MSM melaporkan yang mengikuti kegiatan Musda MAA terdiri dari beberapa unsur peserta antara lain unsur inum mukim, camat, pengurus MAA domisioner dan lain lain.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

PJ Walikota Buka Musda MAA ke- 5 Kota Lhokseumawe

Lhokseumawe, Kontras.net | Pj Walikota Lhokseumawe Dr.Drs. Imran,M.Si,MA.Cd membuka kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) Majelis Adat Aceh (MAA) Ke-V Tahun 2022 Kota Lhokseumawe, Rabu (23/11) di Hotel Lhokseumawe.

Kegiatan Musda dengan mengusung tema “Kita Tingkatkan Pemahaman Tentang Adat Istiadat Aceh Di Masyarakat Kota Lhokseumawe, acara tersebut juga langsung di hadiri Ketua MAA Propinsi Aceh, Tgk Yusdedi.

Dalam sambutannya Pj Walikota memberi apresiasi dan selamat serta semangat kepada pengurus MAA untuk menjadi penguat adat istiadat yang belakangan ini telah pudar, agar nanti lebih aktif lagi dalam membangun Adat-Istiadat.

“Kami mengucapkan selamat bekerja kepada pengurus MAA Kota Lhokseumawe yang akan terpilih periode 2023-2027 nantinya, semoga mampu menjadi salah satu bagian dari pembangunan kota lhokseumawe ke depan dari segi dalam membangun Adat-Istiadat.” ungkap Pj Walikota.

Imran mengatakan bahwa ini adalah salah satu upaya menjaga dan merawat adat dan budaya aceh yang menjadi identitas masyarakat kota ini.
Bagi Imran, dirinya percaya, dengan adanya soliditas dan sinergitas, ke depan kita dapat membendung berbagai pengaruh yang bertentangan dengan adat budaya kita.

“Untuk itu, mari kita terus menguatkan dan melestarikan nilai-nilai adat yang berlandaskan syari’at Islam. Modernisasi sebagaimana dewasa ini kita telah ketahui, era globalisasi mengakibatkan terkikisnya nilai budaya dan adat yang telah lama terpatri dalam kehidupan masyarakat” lanjut Pj Walikota.

Sementara Ketua MAA Aceh, Tgk Yusdedi yakin sekali bahwa adat Aceh diilhami dan sejalan dengan syariat Islam, sebagaimana pepatah yang sangat populer menyebutkan, “Hukom ngen adat hanjeut cree, lagee zat ngen sifeut”.

“Ajaran Islam menjiwai dan memberikan spirit yang tinggi bagi pelaksanaan adat Aceh. Tidak boleh ada usaha untuk membenturkan adat dengan ajaran Islam dan tidak boleh terjadi pelaksanaan adat yang bertentangan dengan Islam” ungkapnya.
Adat istiadat bagaikan ruh dalam suatu bangsa.

“Berbicara tentang adat berarti kita berbicara tentang ruh, semangat dan masa depan Aceh. Dengan demikian yakinlah kita bahwa adat Aceh sangat penting dan sangat strategis untuk kita hayati, kita pedomani dan kita laksanakan dengan sepenuh hati” lanjut Tgk Yusdedi.

Dengan adanya kepengurusan dan keberadaan Majelis Adat Aceh ini diharapkan mampu dan dapat memberikan peran aktif dalam melestarikan berbagai kebudayaan dan adat-istiadat dalam kehidupan sosial bagi masyarakat kota Lhokseumawe serta terus berkesinambungan dan menjaga kearifan lokal yang mulai luntur dengan pengaruh modernisasi dan terkikis oleh perkembangan zaman.

Sekretaris MAA Marzuki, MSM melaporkan yang mengikuti kegiatan Musda MAA terdiri dari beberapa unsur peserta antara lain unsur inum mukim, camat, pengurus MAA domisioner dan lain lain.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5