Lhokseumawe, Kontras.net | Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersama Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2022 mengenai penanganan inflasi di Indonesia, disebutkan bahwa terdapat beberapa provinsi dengan nilai inflasi tertinggi.
Berikut adalah 5 besar provinsi yang menyumbang inflasi terbesar di Indonesia.
1.Provinsi Jambi dengan nilai inflasi 8,55%.
2. Provinsi Sumatera Barat dengan nilai inflasi 8,00%
3. Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan nilai inflasi 7,77%.
4.Provinsi Riau dengan nilai inflasi 7,03%.
5. Provinsi Aceh dengan nilai inflasi 6,97%.
Inflasi di Provinsi Aceh yang tergolong tinggi ini disumbang oleh beberapa komponen utama seperti Cabai Merah, Bawang Merah, Angkatan Udara, Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT), dan Cabai Hijau.
Adapun proporsi inflasi dari 5 komponen terbesar penyumbang inflasi pada bulan Juni-Juli 2022 adalah sebagai berikut, Cabai Merah 3,83% (ytd), Bawang Merah 0.98% (ytd), Angkutan Udara 0,82% (ytd), Bahan Bakar Rumah Tangga 0,48% (ytd), dan Cabai Hijau 0,34% (ytd). Dari data tersebut inflasi yang berasal dari volatile food lebih banyak dan memiliki andil terhadap inflasi yang besar.
Untuk permasalahan mengenai kendala distribusi, pemerintah daerah (Pemda) dapat membantu dengan mengadakan KAD (Kerjasama Antar Daerah) disertai subsidi kepada komoditas yang terdampak inflasi dengan menggunakan dana belanja tidak terduga atau belanja bansos.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan, bahwa sentimen publik harus diperhatikan agar tidak terlalu reaktif terhadap perubahan ekonomi.
Persepsi masyarakat harus tetap dijaga agar tidak menimbulkan budaya penimbunan ketika terjadi kenaikan harga.
Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GN PIP) baik program jangka pendek (quick wins) maupun program jangka panjang (long-term) dalam rangka pengendalian inflasi. Beberapa strategi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut,
Menyusun strategi/program khusus pengendalian inflasi untuk TPID kota pantauan IHK antara lain, TPID Banda Aceh, TPID Lhokseumawe, dan TPID Aceh Barat.
0