Banda Aceh, Kontras.net | Diakibatkan minimnya Penerangan Proyek optimalisasi spald-t skala di Banda Aceh akhirnya memakan korban. Insiden pengendara motor yang terjatuh diakibatkan menabrak water berrier.
Menurut masyarakat sekitar melaporkan ada pemuda mengalami kecelakaan akibat adanya dugaan proyek siluman alias tidak bertuan tanpa Plang Informasi. Namun, kondisi pemuda kecelakaan, mengalami luka-luka, sesak napas serta luka pada bagian lutut kanan dan memar merah tangan.
Diketahui ada pengerjaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) merupakan badan usaha milik negara yang bergerak antara lain di bidang konstruksi, real estate, investasi infrastruktur, dan penyelenggaraan perkeretaapian.
Korban (Al) menuturkan kejadian tersebut bermula saat dirinya hendak pulang ke panthouse ke Jalan kiyai haji Ahmad Dahlan, Banda Aceh. Saat melintas di lokasi kejadian, Al tidak melihat ada pembatas karena minimnya rambu-rambu serta Penerangan pengerjaan proyek di Jl. Medan Banda Aceh, tepatnya di Depan Masjid Raya, di pemberhentian Lampu Merah. Pada pukul 00:55 WIB, pada hari Jumat. (01/24).
Sontak Al menabrak pembatas jalan atau water berrier, dan terguling di jalan hampir berbenturan dengan trotoar.
Sambungnya, “Aktivitas ini minimnya didukung dengan penyediaan rambu-rambu Keselamatan, Keamanan, dan Kenyamanan (K3),sebagai penanda adanya proyek yang berada di bahu jalan. yang seharusnya menjadi prioritas,” tutup Al.
Sementara itu Kasat Lantas Polresta Banda Aceh Kompol Ikmal menghimbau Instansi terkait lebih harus mengecek secara berkala, agar ada alat pendukung lainnya, jangan hanya di siang hari, juga di malam hari sarana dan prasarana lainnya.
Dia berharap, “dengan masyarakat patuh berlalu lintas, tingkat angka kecelakaan di Banda Aceh diharapkan menurun yang tidak kalah penting hargai sesama pengguna jalan.” Tutupnya.
Sudah seharusnya Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas terkait sudah bisa mengaca pada kejadian tersebut, Salam Infrastruktur Kota Banda Aceh.