Lhokseumawe – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Lhokseumawe sangat menyayangkan terhadap keterlambatan pembayaran honor guru balai Pengajian dikota Lhokseumawe.
Zarnuji selaku ketua Pergerakan mahasiswa Islam (PMII) Lhokseumawe menganggap sikap pemerintah kota Lhokseumawe yang tidak menghargai guru balai Pengajian, padahal guru yang mengajar dibalai pengajian itu sangat ikhlas mendidik generasi penerus bangsa ini.
“Apalagi yang di ajarkan itu ilmu agama sebagai bekal pendidikan moral dan etika generasi bangsa,oleh karena itu kami menduga pemimpin kota Lhokseumawe tidak memiliki intikad baik untuk peduli pendidikan agama”,ungkap zarnuji.
kami sebagai pemuda Lhokseumawe sangat kecewa jika memang pencairan gaji guru balai Pengajian tidak ditangani dengan serius oleh pemerintah kota Lhokseumawe apalagi mendekati lebaran idul fitri,jika guru balai pengajian sudah menerima honor mereka bisa sedikit meringankan beban untuk mencukupi kebutuhan menyambut lebaran yang merupakan hari kemenangan bagi ummat Islam.
Memasuki triwulan ke ll dari realisasi anggaran,namun untuk gaji guru balai pengajian belum bisa dicairkan.ini merupakan bentuk kurang keseriusan pemerintah untuk mensejahterakan guru balai pengajian.
Mungkin bagi ASN tidak seberapa nilai gaji guru balai pengajian,sehingga mereka kurang serius untuk mencari langkah antisipasi agar segera bisa dicairkan,honor tersebut bagi guru ngaji sangat berarti,walau nominal nya kecil.ungkap salah satu guru balai pengajian kepada media pada Selasa 18 April 2023 di Lhokseumawe.
Zarnuji menambahkan sangat berbanding terbalik dengan selogan kota Lhokseumawe kota yang beriman,buktinya kepedulian pemerintah kepada guru balai pengajian agama masih sangat kurang sekali,selam ini belum ada program pemerintah yang signifikan untuk mencapai target kota yang beriman,tutup zarnuji.