/

Kisah ‘Sweet but Psyco’ Isabella yang Tega Menikam Ibunya 151

KASUS ISABELLA GUZMAN (2013)

Seorang gadis asal Colorado yang tega menikam ibu kandungnya sendiri sebanyak 151 kali hingga tewas. Saat persidangan dia masih bisa tersenyum, sehingga mendapat julukan “Sweet but Psyco”

(Salah satu kriminal yang mempunyai banyak penggemar)

Isabella Guzman, lahir pada tahun 1995 di Colorado, Amerika Serikat.

Di masa kecilnya ia digambarkan sebagai anak yang manis dan baik hati. Namun setelah perceraian orangtua kandungnya, Isabella mulai memiliki masalah perilaku di usianya yang ke-7 tahun. Isabella sempat tinggal bersama Ayahnya, Robert Guzman, sebelum akhirnya hak asuh jatuh ke tangan sang Ibu, Yun-Mi Hoy.

Yun-Mi pun menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy. Semenjak pernikahan dengan Ryan, hubungan Yun-Mi dan Isabella semakin memburuk.

Kenakalan Isabella juga semakin menjadi-jadi dan pada akhirnya dia putus sekolah ketika SMA.

Menurut penuturan Ayah tirinya, ketika usianya menginjak 18 tahun, Isabella semakin kasar kepada Yun-Mi. Dia sering berteriak bahkan melampiaskan amarahnya dengan memukul sang Ibu.

Pada 27 Agustus 2013, mereka berdua, Isabella dan Yun-mi bertengkar hebat yang berakhir dengan Isabella meludahi wajah ibunya.

Penyebab pertengkaran itu diduga karena sang Ibu mengetahui jika Isabella sering menyelundupkan laki-laki ke dalam rumah mereka, lalu ia pun menegurnya.

Keesokan harinya, ketika Yun-Mi sedang bekerja, ia mendapat email dari Isabella yang berbunyi :

“Kamu akan membayarnya”

Karena merasa ketakutan, Yun-Mi akhirnya menelepon polisi. Polisi pun datang ke rumah mereka dan berbicara kepada Isabella untuk tidak mengancam sang Ibu. Yun-Mi juga menelepon dan meminta ayah kandung Isabella untuk datang berbicara kepadanya.

Robert Guzman tiba pada malam hari, mereka pun berbincang di halaman belakang. Robert menasehati Isabella untuk selalu menghormati Ibunya, setelah itu Isabella pergi ke kamarnya. Sekitar pukul 21.30, Yun-Mi kembali ke rumah sepulang bekerja dan langsung menuju ke lantai atas untuk mandi.

Tak berselang lama, Ryan Hoy, mendengar suara dentuman disusul dengan jeritan Yun-Mi yang memanggil namanya dari lantai atas. Ryan pun bergegas menghampiri tetapi Isabella menghalanginya untuk masuk dan langsung mengunci pintu kamar mandi.

Ryan semakin terkejut ketika menyadari ada darah yang merembes dari bawah pintu kamar mandi dan teriakan Yun-Mi berhenti, dia kemudian berlari ke lantai bawah untuk menelepon 911.

Baca Juga :  Polsek Banda Sakti Ringkus Pengedar Sabu, Barang Bukti Seberat 8,12 Gram Disita

Saat kembali ke atas, Ryan melihat Isabella berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil memegang pisau sebelum akhirnya pergi.

Ryan juga menyaksikan sang istri terbaring di lantai kamar mandi dalam keadaan berlumuran darah dengan tongkat baseball tergeletak di samping tubuhnya. Tak lama polisi tiba di kediaman Yun-Mi, sementara Isabella sudah melarikan diri.

Setelah memeriksa keadaan Yun-Mi, penyidik menemukan tubuhnya dipenuhi luka lebam (diduga akibat pukulan tongkat baseball) dan luka robek akibat 151 tusukan di wajah, leher, dan dada. Rupanya setelah membunuh sang Ibu, Isabella kabur ke sebuah minimarket.

Namun 16 jam kemudian polisi berhasil meringkus Isabella di garasi parkir supermarket tersebut. Di dalam tasnya terdapat sebuah pisau dan bra serta celana pendek yang masih berlumuran darah Yun-Mi. Pada 5 September 2013, tepat di hari sidang dakwaannya, Isabella kembali menarik perhatian dengan serangkaian ekspresinya yang tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun.

Dan dalam persidangan itu pula, Isabella Guzman akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Putusan ini berdasarkan,

-tinjauan hakim dari evaluasi mental Isabella, yang dinyatakan menderita Skizofrenia Paranoid selama bertahun-tahun.

Seorang dokter bersaksi, Isabella tidak menyadari telah membunuh ibu kandungnya sendiri, melainkan membunuh wanita bernama Cecela untuk menyelamatkan dunia, Isabella kemudian dikirim ke Colorado Mental Health Institute dan diperintahkan untuk menetap disana sampai ia tidak lagi menjadi ancaman bagi dirinya sendiri/orang lain.

Pada tahun 2020, Isabella mengajukan petisi untuk bebas dan mengklaim bahwa skizofrenia-nya sudah terkendali Kecantikan serta sikap misteriusnya di ruang sidang seketika membuatnya menjadi fenomena.

Terlebih lagi pada tahun 2020, sebuah video TikTok yang menampilkan Isabella dengan latar belakang lagu “Sweet but Psyco” menjadi viral.

Dan membuat penggemarnya pun semakin bertambah.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

Kisah ‘Sweet but Psyco’ Isabella yang Tega Menikam Ibunya 151

KASUS ISABELLA GUZMAN (2013)

Seorang gadis asal Colorado yang tega menikam ibu kandungnya sendiri sebanyak 151 kali hingga tewas. Saat persidangan dia masih bisa tersenyum, sehingga mendapat julukan “Sweet but Psyco”

(Salah satu kriminal yang mempunyai banyak penggemar)

Isabella Guzman, lahir pada tahun 1995 di Colorado, Amerika Serikat.

Di masa kecilnya ia digambarkan sebagai anak yang manis dan baik hati. Namun setelah perceraian orangtua kandungnya, Isabella mulai memiliki masalah perilaku di usianya yang ke-7 tahun. Isabella sempat tinggal bersama Ayahnya, Robert Guzman, sebelum akhirnya hak asuh jatuh ke tangan sang Ibu, Yun-Mi Hoy.

Yun-Mi pun menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy. Semenjak pernikahan dengan Ryan, hubungan Yun-Mi dan Isabella semakin memburuk.

Kenakalan Isabella juga semakin menjadi-jadi dan pada akhirnya dia putus sekolah ketika SMA.

Menurut penuturan Ayah tirinya, ketika usianya menginjak 18 tahun, Isabella semakin kasar kepada Yun-Mi. Dia sering berteriak bahkan melampiaskan amarahnya dengan memukul sang Ibu.

Pada 27 Agustus 2013, mereka berdua, Isabella dan Yun-mi bertengkar hebat yang berakhir dengan Isabella meludahi wajah ibunya.

Penyebab pertengkaran itu diduga karena sang Ibu mengetahui jika Isabella sering menyelundupkan laki-laki ke dalam rumah mereka, lalu ia pun menegurnya.

Keesokan harinya, ketika Yun-Mi sedang bekerja, ia mendapat email dari Isabella yang berbunyi :

“Kamu akan membayarnya”

Karena merasa ketakutan, Yun-Mi akhirnya menelepon polisi. Polisi pun datang ke rumah mereka dan berbicara kepada Isabella untuk tidak mengancam sang Ibu. Yun-Mi juga menelepon dan meminta ayah kandung Isabella untuk datang berbicara kepadanya.

Robert Guzman tiba pada malam hari, mereka pun berbincang di halaman belakang. Robert menasehati Isabella untuk selalu menghormati Ibunya, setelah itu Isabella pergi ke kamarnya. Sekitar pukul 21.30, Yun-Mi kembali ke rumah sepulang bekerja dan langsung menuju ke lantai atas untuk mandi.

Tak berselang lama, Ryan Hoy, mendengar suara dentuman disusul dengan jeritan Yun-Mi yang memanggil namanya dari lantai atas. Ryan pun bergegas menghampiri tetapi Isabella menghalanginya untuk masuk dan langsung mengunci pintu kamar mandi.

Ryan semakin terkejut ketika menyadari ada darah yang merembes dari bawah pintu kamar mandi dan teriakan Yun-Mi berhenti, dia kemudian berlari ke lantai bawah untuk menelepon 911.

Baca Juga :  Penjual Mie Aceh Dikeroyok Preman di Jakarta, Akhyar Kamil Siapkan Pengacara

Saat kembali ke atas, Ryan melihat Isabella berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil memegang pisau sebelum akhirnya pergi.

Ryan juga menyaksikan sang istri terbaring di lantai kamar mandi dalam keadaan berlumuran darah dengan tongkat baseball tergeletak di samping tubuhnya. Tak lama polisi tiba di kediaman Yun-Mi, sementara Isabella sudah melarikan diri.

Setelah memeriksa keadaan Yun-Mi, penyidik menemukan tubuhnya dipenuhi luka lebam (diduga akibat pukulan tongkat baseball) dan luka robek akibat 151 tusukan di wajah, leher, dan dada. Rupanya setelah membunuh sang Ibu, Isabella kabur ke sebuah minimarket.

Namun 16 jam kemudian polisi berhasil meringkus Isabella di garasi parkir supermarket tersebut. Di dalam tasnya terdapat sebuah pisau dan bra serta celana pendek yang masih berlumuran darah Yun-Mi. Pada 5 September 2013, tepat di hari sidang dakwaannya, Isabella kembali menarik perhatian dengan serangkaian ekspresinya yang tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun.

Dan dalam persidangan itu pula, Isabella Guzman akhirnya dinyatakan tidak bersalah. Putusan ini berdasarkan,

-tinjauan hakim dari evaluasi mental Isabella, yang dinyatakan menderita Skizofrenia Paranoid selama bertahun-tahun.

Seorang dokter bersaksi, Isabella tidak menyadari telah membunuh ibu kandungnya sendiri, melainkan membunuh wanita bernama Cecela untuk menyelamatkan dunia, Isabella kemudian dikirim ke Colorado Mental Health Institute dan diperintahkan untuk menetap disana sampai ia tidak lagi menjadi ancaman bagi dirinya sendiri/orang lain.

Pada tahun 2020, Isabella mengajukan petisi untuk bebas dan mengklaim bahwa skizofrenia-nya sudah terkendali Kecantikan serta sikap misteriusnya di ruang sidang seketika membuatnya menjadi fenomena.

Terlebih lagi pada tahun 2020, sebuah video TikTok yang menampilkan Isabella dengan latar belakang lagu “Sweet but Psyco” menjadi viral.

Dan membuat penggemarnya pun semakin bertambah.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5