Bunuhlah aku dengan kejujuranmu, tapi jangan bahagiakan aku dengan kebohonganmu.
Kejujuran yang Tak Ternilai
Puisi oleh Bayu Irsandy
Bunuhlah aku dengan kejujuranmu,
Namun jangan pernah bahagiakan aku dengan dustamu.
Karena kebahagiaan palsu, serupa istana pasir, Indah sesaat, tapi hancur oleh gelombang kecil.
Di matamu, ada keraguan yang ingin kupecahkan, Sementara aku, hanya manusia yang merindukan kebenaran.
Jangan beri aku harapan yang rapuh,
Berilah aku kebenaran, meski itu pilu dan lusuh.
Anak kecil itu menatapmu dengan polos, Mencari jawaban dalam diam yang tulus. Dia bukan butuh cerita dongeng penuh warna, Hanya butuh kebenaran, walau terasa luka.
Kejujuran adalah pedang, tajam dan dingin, Namun ia mengukir jalan bagi hati yang ingin.
Biarkan aku terluka hari ini oleh ketulusan, Daripada tersesat esok dalam kebohongan.
Jika janji adalah jalan untuk melangkah, Jadikanlah ia batu pijakan, bukan perangkap dosa.
Aku tak ingin bahagia dalam buaian dusta, Lebih baik menderita dalam kenyataan yang nyata.
Wahai manusia, belajarlah dari anak itu, Yang tak meminta kemewahan, hanya hatimu.
Lihatlah ke dalam dirimu sendiri,
Apakah engkau hidup dalam kejujuran yang sejati?
Karena dalam setiap hembusan napas,
Ada tanggung jawab untuk tak menipu waktu.
Jangan beri ilusi yang memenjara jiwa,
Berikanlah cinta yang tumbuh dari kejujuranmu saja.
Bunuhlah aku dengan kejujuranmu,
Karena mati dalam kebenaran adalah kemuliaan.
Namun jangan pernah bahagiakan aku dengan kebohonganmu,
Karena hidup dalam kepalsuan adalah kehancuran.