/

Aksi Unjuk Rasa Ricuh, Dikantor Keuchik Ujong Tanoh Barat Darat

Aceh Barat, Kontras.net | Zainal serta Pemuda Desa Ujong Tanoh Darat angkat bicara paska kejadian kericuhan didepan kantor keuchik setempat, pada hari jumat (11/10) kecamatan Mereubo, Kab. Aceh Barat.

Zainal mengatakan Khairul Fatalana dan kawan-kawan mendatangi kantor Keuchik Desa UTD, dengan maksud tujuan mendemo kantor Keuchik karena tidak terima di turunkan dari jabatan sebagai Ketua Pemuda.

Maka dia mengajak hampir 20 Pemuda dari Dusun 4 Alpen untuk aksi demo dan menyegel kantor Keuchik. Karena kami lagi banyak kegiatan di Gampong Turnamen, Khanduri, Orang meninggal dan Majelis dan tidak ada orang di kantor Keuchik serta tidak ada pemberitahuan kepada pihak Aparatur.

Informasi ini didapat melalui siaran Pers kepada Kontras.net pada hari Sabtu, (12/Oktober/2024).

Kemudian, kata Zainal, datang sebagian pemuda sebanyak lima belas orang dan menyuruh mereka untuk membubarkan diri dulu, tapi mereka tidak mau.

“Maka terjadi kericuhan dan dorong-mendorong dalam keadaan massa ramai dan terkendali, dari situ keluar semua masyarakat UTD untuk mengamankan kericuhan yang terjadi dan tidak ada menimbulkan kejadian yang fatal,” terang zainal.

Tidak terima dari kejadian itu, Khairul Fatalana membuat laporan langsung ke Polres, dan tidak melaporkan terlebih dahulu ke Keuchik dan apartur serta Kapolsek yang ada di wilayah hukum Meureubo.

“Pada jam 19:20, pihak Polres membawa 3 pemuda UTD, atas kejadian tersebut seluruh pemuda dan masyarakat tidak terima sehingga mereka berkumpul di simpang empat UTD,” beber zainal.

Kemudian, pada pukul 20:15 WIB, hadir Keuchik Desa Menuang Kinco Nazarudin yang merupakan abang kandung Khairul Fatalana membawa rombongan mobil Avanza dan Pajero Sport selanjutnya Keuchik Nazarudin mengeluarkan sebilah Golok serta mengancam pemuda setempat.

“Dari kejadian itu ratusan masyarakat UTD mengejar yang bersangkutan sehingga lari ke rumah mertua Khairul Fatalana, karena kesal masyarakat melempar pasir bukan batu ke rumah mertua Khairul Fatalana,” jelas zainal.

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

Aksi Unjuk Rasa Ricuh, Dikantor Keuchik Ujong Tanoh Barat Darat

Aceh Barat, Kontras.net | Zainal serta Pemuda Desa Ujong Tanoh Darat angkat bicara paska kejadian kericuhan didepan kantor keuchik setempat, pada hari jumat (11/10) kecamatan Mereubo, Kab. Aceh Barat.

Zainal mengatakan Khairul Fatalana dan kawan-kawan mendatangi kantor Keuchik Desa UTD, dengan maksud tujuan mendemo kantor Keuchik karena tidak terima di turunkan dari jabatan sebagai Ketua Pemuda.

Maka dia mengajak hampir 20 Pemuda dari Dusun 4 Alpen untuk aksi demo dan menyegel kantor Keuchik. Karena kami lagi banyak kegiatan di Gampong Turnamen, Khanduri, Orang meninggal dan Majelis dan tidak ada orang di kantor Keuchik serta tidak ada pemberitahuan kepada pihak Aparatur.

Informasi ini didapat melalui siaran Pers kepada Kontras.net pada hari Sabtu, (12/Oktober/2024).

Kemudian, kata Zainal, datang sebagian pemuda sebanyak lima belas orang dan menyuruh mereka untuk membubarkan diri dulu, tapi mereka tidak mau.

“Maka terjadi kericuhan dan dorong-mendorong dalam keadaan massa ramai dan terkendali, dari situ keluar semua masyarakat UTD untuk mengamankan kericuhan yang terjadi dan tidak ada menimbulkan kejadian yang fatal,” terang zainal.

Tidak terima dari kejadian itu, Khairul Fatalana membuat laporan langsung ke Polres, dan tidak melaporkan terlebih dahulu ke Keuchik dan apartur serta Kapolsek yang ada di wilayah hukum Meureubo.

“Pada jam 19:20, pihak Polres membawa 3 pemuda UTD, atas kejadian tersebut seluruh pemuda dan masyarakat tidak terima sehingga mereka berkumpul di simpang empat UTD,” beber zainal.

Kemudian, pada pukul 20:15 WIB, hadir Keuchik Desa Menuang Kinco Nazarudin yang merupakan abang kandung Khairul Fatalana membawa rombongan mobil Avanza dan Pajero Sport selanjutnya Keuchik Nazarudin mengeluarkan sebilah Golok serta mengancam pemuda setempat.

“Dari kejadian itu ratusan masyarakat UTD mengejar yang bersangkutan sehingga lari ke rumah mertua Khairul Fatalana, karena kesal masyarakat melempar pasir bukan batu ke rumah mertua Khairul Fatalana,” jelas zainal.

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5