/

OPINI: Kelingking Bertinta Ungu Pertama Bagi Generasi Muda pada Pemilu 2024

Oleh : Dirma Wardatul Rizki

14 Februari 2024 potret jari kelingking bertinta ungu memenuhi media sosial sebagai bukti bahwa sudah turut menggunakan hak suaranya pada pemilu.

Pemilu bukan sekedar memilih tokoh pemimpin, namun nyatanya kita memilih nasib. Nasib yang akan dibawa kemana arah bangsa ini, bagaimana bangsa kita menyelesaikan persoalan supremasi hukum, pemerataan dan keadilan akses pendidikan dan kesehatan, serta kedaulatan sandang, pangan dan papan bagi rakyatnya.

Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia. bukankah arti dari demokrasi itu sendiri “ Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat ??” dimana pemimpin di pilih langsung oleh rakyat dan untuk mensejahterakan rakyatnya. namun, yang terjadi sering kita temukan masyarakat yang tinggal di bawah kolong jembatan, mengamen di jalanan, serta anak-anak kecil yang sangat jauh tertinggal dari kata pendidikan. apakah kata demokrasi sudah berjalan dengan baik di bidang kesejahteraan rakyatnya? oh, jelas belum.
mereka adalah potret manusia yang menginginkan adanya keadilan akses pendidikan serta kedaulatan sandang, pangan, dan papan.

pemilu bukan pesta demokrasi, tapi peristiwa serius, kompleks, dan berdampak untuk bangsa indonesia. Kita memilih orang terbaik di antara orang yang tersedia, jangan sampai negara ini berada di ujung tanduk kehancurannya. berhenti menganggap pemilu tak akan berpengaruh dengan kehidupan kita.

Pada Pemilu 2024 kita tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden saja, namun juga memilih anggota legislatif. sebanyak 18 partai politik dan 6 partai politik lokal Aceh sebagai peserta yang berhak ikut pemilu 2024, yang telah di tetapkan oleh komisi pemilihan umum ( KPU ).

Sejarah besar untuk negara ini, pemilih muda dengan usia dibawah 30 tahun mendominasi hingga lebih dari 52% suara. Generasi muda saat ini tentu berbeda dengan generasi 10 hingga 20 tahun yang lalu dalam  memilih calon presiden, calon legislatif dan permasalahan yang menurut mereka perlu mendapat perhatian serius.


Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda saat ini sangat peduli terhadap isu-isu seperti korupsi, lingkungan hidup, dan kesejahteraan. Pengalaman seorang calon presiden merupakan kriteria penting dalam menilai calon presiden.

Bagi generasi muda, pemilihan presiden dan legislatif tahun 2024 adalah pemilu pertama baginya, sehingga para generasi muda sangat bersemangat dan aktif di media sosial untuk menyampaikan pendapat, menyebarkan informasi, dan mendorong partisipasi pemilih.

Tak jarang juga di temukan adanya konflik yang terjadi di kalangan pemilih muda, mereka yang di anggap tak acuh dengan pemilu, dan mereka yang di anggap fanatik terhadap capres dan cawapresnya.


Begitulah adanya yang terjadi di lapangan, bagi pemuja 01 makin yakin memuja 01, pemuja 02 akan tetap menjadi pemuja 02, begitu juga pemuja 03. Pemuja hanya memakai kacamat kuda untuk mencari pembenaran sesuai seleranya.


Seorang pemilih menggunakan rasional dan bisa berfikir jernih. Salam generasi muda dengan kelingking tinta ungu pertama untuk masa depan bangsa.

Baca Juga :  Universitas Gajah Putih Takengon Memberhentikan aktivitas Akdemik dan Non - Akademik

Tag

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

OPINI: Kelingking Bertinta Ungu Pertama Bagi Generasi Muda pada Pemilu 2024

Oleh : Dirma Wardatul Rizki

14 Februari 2024 potret jari kelingking bertinta ungu memenuhi media sosial sebagai bukti bahwa sudah turut menggunakan hak suaranya pada pemilu.

Pemilu bukan sekedar memilih tokoh pemimpin, namun nyatanya kita memilih nasib. Nasib yang akan dibawa kemana arah bangsa ini, bagaimana bangsa kita menyelesaikan persoalan supremasi hukum, pemerataan dan keadilan akses pendidikan dan kesehatan, serta kedaulatan sandang, pangan dan papan bagi rakyatnya.

Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia. bukankah arti dari demokrasi itu sendiri “ Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat ??” dimana pemimpin di pilih langsung oleh rakyat dan untuk mensejahterakan rakyatnya. namun, yang terjadi sering kita temukan masyarakat yang tinggal di bawah kolong jembatan, mengamen di jalanan, serta anak-anak kecil yang sangat jauh tertinggal dari kata pendidikan. apakah kata demokrasi sudah berjalan dengan baik di bidang kesejahteraan rakyatnya? oh, jelas belum.
mereka adalah potret manusia yang menginginkan adanya keadilan akses pendidikan serta kedaulatan sandang, pangan, dan papan.

pemilu bukan pesta demokrasi, tapi peristiwa serius, kompleks, dan berdampak untuk bangsa indonesia. Kita memilih orang terbaik di antara orang yang tersedia, jangan sampai negara ini berada di ujung tanduk kehancurannya. berhenti menganggap pemilu tak akan berpengaruh dengan kehidupan kita.

Pada Pemilu 2024 kita tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden saja, namun juga memilih anggota legislatif. sebanyak 18 partai politik dan 6 partai politik lokal Aceh sebagai peserta yang berhak ikut pemilu 2024, yang telah di tetapkan oleh komisi pemilihan umum ( KPU ).

Sejarah besar untuk negara ini, pemilih muda dengan usia dibawah 30 tahun mendominasi hingga lebih dari 52% suara. Generasi muda saat ini tentu berbeda dengan generasi 10 hingga 20 tahun yang lalu dalam  memilih calon presiden, calon legislatif dan permasalahan yang menurut mereka perlu mendapat perhatian serius.


Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda saat ini sangat peduli terhadap isu-isu seperti korupsi, lingkungan hidup, dan kesejahteraan. Pengalaman seorang calon presiden merupakan kriteria penting dalam menilai calon presiden.

Bagi generasi muda, pemilihan presiden dan legislatif tahun 2024 adalah pemilu pertama baginya, sehingga para generasi muda sangat bersemangat dan aktif di media sosial untuk menyampaikan pendapat, menyebarkan informasi, dan mendorong partisipasi pemilih.

Tak jarang juga di temukan adanya konflik yang terjadi di kalangan pemilih muda, mereka yang di anggap tak acuh dengan pemilu, dan mereka yang di anggap fanatik terhadap capres dan cawapresnya.


Begitulah adanya yang terjadi di lapangan, bagi pemuja 01 makin yakin memuja 01, pemuja 02 akan tetap menjadi pemuja 02, begitu juga pemuja 03. Pemuja hanya memakai kacamat kuda untuk mencari pembenaran sesuai seleranya.


Seorang pemilih menggunakan rasional dan bisa berfikir jernih. Salam generasi muda dengan kelingking tinta ungu pertama untuk masa depan bangsa.

Baca Juga :  Universitas Gajah Putih Takengon Memberhentikan aktivitas Akdemik dan Non - Akademik

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5