“Saya sangat sering ke Aceh. Bersama Istri Tercinta hanya untuk berdoa kemari, mendoakan untuk para syuhada,” ungkap Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono di Makam Siron, Aceh Besar, Senin, 25 Desember 2023.
Banda Aceh, Kontras.net | Derik hujan yang turun dari langit seolah ikut menangis juga ketika Susilo Bambang Yudhoyono menangis mengingat Tragedi Tsunami Aceh.
Dengan baju Biru, Celana bahan berwarna hitam, sepatu Pantofel, memakai kupiah hitam dan kacamata berbentuk kotak yang sangat khas akan sosok SBY berdiri dibawah rintik hujan di Makam Siron, Blang Bintang, Aceh Besar.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bercerita ketika Tragedi Tsunami Aceh terjadi pada 26 Desember 2004 dirinya sedang berada di Papua.
“Saat Tragedi Tsunami Aceh terjadi, saat itu saya sedang berada di Papua, malam harinya saya melaksanakan sidang kabinet terbatas di Jayapura,” katanya ketika memberikan kata sambutan di Makam Siron, Aceh Besar.
Dihari berikutnya, Dirinya meninggalkan Jayapura untuk menuju ke Aceh. Namun, pesawat yang ditumpangi SBY harus mengisi bahan bakar di Ambon.
Sehingga, kedatangannya ke Aceh harus tertunda. Dengan cepat SBY langsung menelpon Wakil Presiden, Jusuf Kalla untuk segera mengirimkan bantuan ke Aceh.
“Saya langsung menghubungi Bapak Jusuf Kalla untuk segera ke Aceh. Saya tetap menuju ke Aceh, namun saya sampainya sore, tepatnya di Lhokseumawe dan hari selanjutnya saya baru sampai di Banda Aceh,” ujarnya.
SBY tiba di Banda Aceh bersama Almarhumah Istri tercintanya Ani Yudhoyono bersama saat itu Menteri Agama, Almarhum Lukmanul Hakim melihat jenazah para syuhada yang jumlah banyak sekali.
“Tiba di Banda Aceh saya bersama Almarhumah Istri Tercinta saya dan bersama Menteri Agama, Almarhum Lukmanul Hakim melihat jenazah para syuhada yang banyak sekali,” ucapnya sambil menahan tangisnya.
“Kami disini berdoa untuk mereka para syuhada, tolong nanti dipimpin doanya untuk para syuhada kita, semoga selalu para syuhada ini mendapat tempat terbaik disisi Allah, amin,” sambungnya tak dapat menahan air matanya.
SBY bersama Ani Yudhoyono sering sekali ke Makam Siron hanya untuk berdoa. Banyak sekali kenangan di Aceh. Baginya, Tragedi Tsunami Aceh merupakan sebuah musibah dan sebagai tanda sejarah.
“Saya sangat sering ke Aceh. Bersama Istri Tercinta hanya untuk berdoa kemari, mendoakan untuk para syuhada,” ungkapnya.
SBY menyampaikan, semoga Tragedi Tsunami Aceh terus mengingatkan kita semua berapa besarnya Kuasa Allah, mengingatkan para pemimpin untuk terus bersikap adil dan memajukan Aceh.
“Tragedi Tsunami Aceh mengingatkan kita semua bahwa tanah ini tanah Tuhan, pernah mengalami tragedi yang besar,” ujarnya sambil terus menangis sambil menutup kata sambutannya di Malam Siron, Aceh Besar.
Usai memberikan kata sambutan, SBY kemudian menabur bunga di makam para syuhada. Kunjungannya itu diwarnai rintik-rintik hujan ditambah dengan Derik gesekan dedaunan. Hiruk suasana yang mengharukan.
Usai menabur bunga, SBY beserta rombongan langsung menuju Hotel Hermes untuk beristirahat. *****