/

Presiden Mahasiswa UTU Resmi Keluar dari Aliansi BEM Nusantara

Aceh Barat, Kontras.net | Presiden Mahasiswa UTU Resmi Keluar dari Aliansi BEM Nusantara Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (PEMA UTU) adalah organisasi Eksekutif Tinggi di Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar (KBM UTU).

Bertempat di komplek Kampus Universitas Teuku Umar Aceh Barat yang berkedudukan tinggi dari seluruh Organisasi Mahasiswa lainnya dengan tupoksi sebagai Lembaga Eksekutif dan juga sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa Universitas Teuku Umar.

PEMA UTU dibawah komando puncak Kepemimpinan tertinggi yaitu Presiden Mahasiswa yang saat ini di pimpin oleh sosok Wahyu Nurdin. Wahyu Nurdin yang dilantik pada 01 Agustus 2022 lalu hingga saat ini terus memberikan terobasan baik secara internal maupun eksternal.

Sepanjang perjalanan semenjak PEMA UTU bergabung dalam keanggotaan aktif BEMNUS tidak ada satupun presiden Mahasiswa yang terbitkan putusan keluar dari keanggotaan BEMNUS itu sendiri. Bahkan pada tahun 2018 lalu dibawah Kepemimpinan Rizki Laturrahmi selaku Presiden Mahasiswa di masanya, PEMA UTU menjadi tuan rumah TEMU Nasional BEMNUS Se Indonesia yang berlangsung di Aceh Barat tepatnya di gedung GOS Aceh Barat tempat musyawarah nasional dilaksanakan dengan hadirnya seluruh Universitas se Indonesia yang bergabung di aliansi BEMNUS itu sendiri serta satu satunya kampus di Aceh yang pulangkan Musyawarah Mahasiswa Nasional ke Aceh dan satu satunya kampus besar di Aceh yang bergabung di aliansi BEMNUS.

Namun mengapa Wahyu Nurdin putuskan keluar dari aliansi BEMNUS tersebut. ?Menurut keterangan yang di liput, pihaknya mengatakan bahwa aliansi BEMNUS adalah organisasi aliansi nasional yang baik dan positif, kuluarnya PEMA UTU dari Aliansi BEMNUS itu karena amanat dari AD/ART yang kami kaji sudah tidak sejalan lagi dengan aturan yang di AD/ART keluarga besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar. Sehingga tidak mungkin bertahan di wadah yang tidak kondusif dan tidak sejalan dengan amanat AD/ART kami. Sebut Hengki Wilhamdaya Juru Bicara Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar.

Tepat pada tanggal 05 Oktober 2023 dengan nomor : 030/B/PRESMA/UTU/X/2023 tentang Pengunduran Diri/Keluar dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Presiden Mahasiswa Universitas Teuku UMAR resmi Tanda tangani Surat Keputusan Tersebut. Dan diterbitkan secara bersamaan pada tanggal 07 Oktober 2023 dengan Surat Edaran nomor : 207/B/PEMA UTU/X/2023.

“Hari ini kami edarkan surat beserta SK yang ditanda tangani oleh Presma UTU, edaran dikirim ke pengurus pusat, pengurus daerah, mitra kampus sahabat dan teekhusus Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar” tambah hengki selaku Jubir Presma UTU.

“Kami juga buat surat Pemberitahuan kepada Rektor Universitas Teuku Umar agar Bapak rektor mengetahui perkembangan tersebut, sehingga nama PEMA UTU tidak ada yang menggunakan secara negatif baika dikalangan BEMNUS maupun di tempat lain” Tutup Hengki Wilhamdaya.

Baca Juga :  Masuk Rumah Restorasi Adi Ariyadi Daftar Sebagai Cawabup Aceh Barat

Bagikan

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

INDEKS

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5

Presiden Mahasiswa UTU Resmi Keluar dari Aliansi BEM Nusantara

Aceh Barat, Kontras.net | Presiden Mahasiswa UTU Resmi Keluar dari Aliansi BEM Nusantara Pemerintahan Mahasiswa Universitas Teuku Umar (PEMA UTU) adalah organisasi Eksekutif Tinggi di Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar (KBM UTU).

Bertempat di komplek Kampus Universitas Teuku Umar Aceh Barat yang berkedudukan tinggi dari seluruh Organisasi Mahasiswa lainnya dengan tupoksi sebagai Lembaga Eksekutif dan juga sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa Universitas Teuku Umar.

PEMA UTU dibawah komando puncak Kepemimpinan tertinggi yaitu Presiden Mahasiswa yang saat ini di pimpin oleh sosok Wahyu Nurdin. Wahyu Nurdin yang dilantik pada 01 Agustus 2022 lalu hingga saat ini terus memberikan terobasan baik secara internal maupun eksternal.

Sepanjang perjalanan semenjak PEMA UTU bergabung dalam keanggotaan aktif BEMNUS tidak ada satupun presiden Mahasiswa yang terbitkan putusan keluar dari keanggotaan BEMNUS itu sendiri. Bahkan pada tahun 2018 lalu dibawah Kepemimpinan Rizki Laturrahmi selaku Presiden Mahasiswa di masanya, PEMA UTU menjadi tuan rumah TEMU Nasional BEMNUS Se Indonesia yang berlangsung di Aceh Barat tepatnya di gedung GOS Aceh Barat tempat musyawarah nasional dilaksanakan dengan hadirnya seluruh Universitas se Indonesia yang bergabung di aliansi BEMNUS itu sendiri serta satu satunya kampus di Aceh yang pulangkan Musyawarah Mahasiswa Nasional ke Aceh dan satu satunya kampus besar di Aceh yang bergabung di aliansi BEMNUS.

Namun mengapa Wahyu Nurdin putuskan keluar dari aliansi BEMNUS tersebut. ?Menurut keterangan yang di liput, pihaknya mengatakan bahwa aliansi BEMNUS adalah organisasi aliansi nasional yang baik dan positif, kuluarnya PEMA UTU dari Aliansi BEMNUS itu karena amanat dari AD/ART yang kami kaji sudah tidak sejalan lagi dengan aturan yang di AD/ART keluarga besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar. Sehingga tidak mungkin bertahan di wadah yang tidak kondusif dan tidak sejalan dengan amanat AD/ART kami. Sebut Hengki Wilhamdaya Juru Bicara Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar.

Tepat pada tanggal 05 Oktober 2023 dengan nomor : 030/B/PRESMA/UTU/X/2023 tentang Pengunduran Diri/Keluar dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) Presiden Mahasiswa Universitas Teuku UMAR resmi Tanda tangani Surat Keputusan Tersebut. Dan diterbitkan secara bersamaan pada tanggal 07 Oktober 2023 dengan Surat Edaran nomor : 207/B/PEMA UTU/X/2023.

“Hari ini kami edarkan surat beserta SK yang ditanda tangani oleh Presma UTU, edaran dikirim ke pengurus pusat, pengurus daerah, mitra kampus sahabat dan teekhusus Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Teuku Umar” tambah hengki selaku Jubir Presma UTU.

“Kami juga buat surat Pemberitahuan kepada Rektor Universitas Teuku Umar agar Bapak rektor mengetahui perkembangan tersebut, sehingga nama PEMA UTU tidak ada yang menggunakan secara negatif baika dikalangan BEMNUS maupun di tempat lain” Tutup Hengki Wilhamdaya.

Baca Juga :  Pembunuhan Anak di Aceh Barat Masuk Tahap II, Tim Kuasa Hukum Apresiasi JPU dan Tim Penyidik

Tag

Bagikan :

TINGGALKAN BALASAN

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TINGGALKAN BALASAN

REKOMENDASI

Terpopuler

1
2
3
4
5